Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Balada Terbunuhnya ATMO KARPO - karya WS Rendra

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang Segenap warga desa mengepung hutan itu Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri Satu demi satu yang maju terhadap darahnya Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka. --- Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal! Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa. Majulah Joko Pandan! Di mana ia? Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa. Anak panah empat arah dan musuh tiga silang Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang. --- Joko Pandan! Di mana ia! Hanya padanya seorang kukandung dosa. Bedah perutnya tapi masih setan ia Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala Joko Pandan! Di manakah ia! Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Kamus Kecil ; karya Joko Pinurbo

Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia yang pintar dan lucu Walau kadang rumit dan membingungkan Ia mengajari saya cara mengarang ilmu Sehingga saya tahu Bahwa sumber segala kisah adalah kasih Bahwa ingin berawal dari angan Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba Bahwa segala yang baik akan berbiak Bahwa orang ramah tidak mudah marah Bahwa untuk menjadi gagah kau harus menjadi gigih Bahwa seorang bintang harus tahan banting Bahwa orang lebih takut kepada hantu ketimbang kepada Tuhan Bahwa pemurung tidak pernah merasa gembira Sedangkan pemulung tidak pelnah melasa gembila Bahwa orang putus asa suka memanggil asu Bahwa lidah memang pandai berdalih Bahwa kelewat paham bisa berakibat hampa Bahwa amin yang terbuat dari iman menjadikan kau merasa aman Bahasa Indonesiaku yang gundah Membawaku ke sebuah paragraf yang merindukan bau tubuhmu Malam merangkai kita menjadi kalimat majemuk yang hangat Dimana kau induk kalimat dan aku anak kalimat Ketika induk kalimat bilang pulan

Sila Beri Judul Untuk Puisi ini

Hi... Malam. Apa kabar gadis wajah lugu Aku tak tahu harus merangkai diksi seperti apa untuk gambarkan dirimu. Biasanya setiap kata meloncat dengan indah dari saraf otak ku Menari diatas ketukan touchpad Dan lalu terkirim bagai kilat agar cepat tersampai. Dengan hati-hati ku coba tafsirkan warna mu Namun hati masih sulit terka hati sebenarnya masih sama Atau hati hanya sembunyikan warna nya. Kata rindu belum cukup mencapai rasa Buah malam hanya hantarkan pesan kalbu Ingatkan bahwa hadir nya dirimu Bentuk kuasa Tuhan terindah Dimata ku. Tergapai sulit memang. Namun dengan hati bahasa terangkai Melalui hari demi hari untuk berbincang hati dengan hati. Suara bisik bagai gema memenuhi semesta. Bunyi nya sama "Apa kamu juga rindu" Jakarta, 11 Oktober 2019 Ika Fityan Maulana 183124350070012 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular Dosen pembimbing ; Serepina Tiur Maida

Malam Segan

Kutilik dalam diam Diksi malam hantarkan pesan Sedikit memang kata terlintas Lama kejauhan terpintas Pejar bak penari berbadan elok Berlenggok lenggok diatas wajan dan nampan Lalu nampan terbuka dengan bebas Nestapa tersibak Berjibaku dengan kantuk Warna gelap jadi teman setia Tiap detik tertiti dengan titik Warna putih Bagai berkejar tak tersudah Surut berlalu namun tak kembali Lama jauh menetap pendar Lihat pedati berbuah tinggi Kata loncat dengan bebas Mentari kini berpijar jauh Tak terkejar malah terjerambab biar hilang ditelan laut. Di belahan bumi mana lagi bisa bertemu Biar tak usah kejar letih berkerja. Dalam kantuk ku ikafityan 28 Oktober 2019 Ika Fityan Maulana 183124350070012 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular Dosen pembimbing ; Serepina Tiur Maida

Sila Beri Judul Puisi Ini

Selamat malam Ijinkan aku untuk temani sebentar malam mu Jika hadirku ganggu ragamu Biar ada ku tak tergubris oleh mu Namun jika sebaliknya Mohon dengar dawai kalimah ku Rasa hampa dihatiku Bawa ku melayang menembus Andromeda Melewati gugus bintang rasi ketiga Hingga sampai di cakrawala Cahyamu lemah tak terpancar. Namun konstan bak lampu minyak penerang gubuk bambu disawah. Kau tetap terjaga untuk beri harapan Beri cahaya dan keamanan Kau bentuk nyata dari pengorbanan. Senyum mu jujur tak terbalas Bawa sejuk pada jiwa yang kosong Dengan sekilas lirikan saja Semesta dunia ada dipandang mu. Jauh angan ku untuk memikat mu Namun apalah hati kata tak sampai. Bertutur sapa mungkin ku bisa Namun untuk merangkai wicara aku tak kuasa. Sebab hati masih terpaku Pada sosok lama telah lalu Ingin ku lupa pada bayang nya. Namun fikirku tetap mengingat nya. Ika Fityan Maulana 183124350070012 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular Dosen pembimbi

Kembalikan Indonesia Padaku (Taufik Ismail)

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa, Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya, Kembalikan Indonesia Padaku Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat, Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya, Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat, sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang te

Cerita kami (Konseptor, Mediator, Kreator dan Problem Solver), POSCAC, 4 P

Cerita kami (Konseptor, Mediator, Kreator dan Problem Solver) Saya akan mengawali tulisan ini dengan ucapan syukur Alhamdulillah karena malam ini kami sudah berhasil menyelesaikan amanah dari Ibu Serepina pada mata kuliah Kreatifitas​ yaitu kegiatan pengabdian masyarakat yang kami laksanakan di RPTRA​ Dharma suci Pluit. Dengan mengusung tema menjaga kebersihan lingkungan. Acara yang kami beri nama "Patroli Nyampah Compaign" telah selesai dan insyaallah jika semesta memberikan kami ruang dan kesehatan yang lebih maka akan berlanjut di masa yang akan datang. Banyak sekali kesan yang mendalam seusai nya acara ini. Haru bercampur lega meliput dalam rasa yang kini tengah berkecamuk dalam jiwa. Bisa melihat senyuman adik adik dan wajah syukur dari teman-teman Satu kelompok memberikan semangat baru bagi kita semua untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Awalnya kelihatan mustahil memang, dalam kurun waktu yang relatif singkat dengan persiapan yang di matangkan dan dipadat

Data Diri

Ika Fityan Maulana 183124350070012 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular Dosen pembimbing ; Serepina Tiur Maida